Semua orang menjadi tua, itu sudah pasti. Namun, kita semua bisa memilih bagaimana kita melewati proses penuaan. Sesuai dengan kebahagiaan atau sebaliknya.
Indri Rahadian Arsanata Negara (45) mengadopsi mantra ini. Sejak kecil, olahraga sudah menjadi candu bagi ibu tujuh anak ini.
Indri adalah mantan atlet karate di tingkat lokal, menari dan sekarang senang melakukan banyak aktivitas berbasis kekuatan dan olahraga musim dingin. Belum lagi, Indri menambahkan kardio ke dalam “menu” hariannya.
“Karena saya banyak berolahraga, badan saya tidak enak jika tidak berolahraga beberapa hari berturut-turut,” kata Indri, dalam wawancara di Laswee Creative Space, Jalan Laswi No 1, Kota Bandung. Indri kini menjadi Ketua Dewan Guru Klub Karate Bandung (BKC).
Tidak hanya bekerja keras dalam hidupnya di dunia olahraga, Indri juga berusaha untuk berpartisipasi dalam politik dunia. Motivasinya saat itu adalah agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. Hanya saja setelah mendapatkannya, Indri merasa kehidupan politik tidak bisa dipaksakan untuk semua orang.
Pasca merebaknya Covid-19, Indri dan suaminya Agung SatriNegara (45), tetap rutin berolahraga di garasi atau di luar rumahnya di Jalan Simponi, Kota Bandung. Saat itu, hampir seluruh fasilitas olahraga di Tanah Air, termasuk Kota Bandung, ditutup atau diblokir. Baca juga: Mengenali Gejala Mini-Stroke atau TIA Bisa Mencegah Stroke Serius.
Bahkan ketika acara olahraga yang berbeda berkolusi atau hidup berdampingan. Siapa sangka bisnis ini bisa menghadirkan peluang bisnis baru yang banyak dijajaki ibu kota Indonesia.
“Awalnya di garasi rumah, saya, suami, dan anak-anak melakukan tinju dan karate, karena kami juga punya anak yang merupakan atlet karate, jadi dia suka mengajak teman-temannya untuk melakukan hal-hal di rumah.” Anak kedua dari tiga bersaudara.
Begitu pula di rumah Indri, ada Sasana Satria Negara milik suaminya yang juga menekuni dunia karate Indonesia. Tak lama kemudian, banyak tetangga Indri yang melihat proyek tersebut dan mengatakan ingin ikut.
Menggunakan alat sederhana, mereka mulai berbelanja bersama dalam kelompok kecil. Sedikit demi sedikit, kelompok kecil itu semakin besar. Ia pun membayar semaunya karena awalnya Indri mengaku bingung saat ditanya berapa tarif yang dikenakan untuk setiap sesi permainan bersama.
“Daripada ceroboh, akhirnya kami seriusi dalam bentuk Bootcamp Garage,” kata Indri sambil tertawa. Kata mobil dianggap sebagai jiwa, karena semua aktivitas tersebut dimulai dari tempat parkir.
Ada banyak jenis program olahraga yang bisa dilakukan di Bootcamp Garage, diantaranya adalah CrossFit. CrossFit adalah singkatan dari cross-fitness, yang merupakan latihan tingkat lanjut yang menggabungkan latihan kardio dan kekuatan secara bersamaan.
Journal of Workplace Health and Safety menyatakan bahwa latihan CrossFit dapat meningkatkan VO2 max, kekuatan dan daya tahan fisik, serta menurunkan berat badan.
Meski memiliki manfaat yang besar, namun olahraga ini juga memiliki risiko cedera yang sama dengan olahraga intensitas tinggi lainnya, sehingga sebaiknya didampingi oleh seorang trainer atau pelatih.
Selain Jalan Simponi, Bootcamp Garage juga kini berada di Laswee Creative Space. Berbagai permintaan yang masuk tiba-tiba memunculkan ide mulai dari tempat parkir hingga perubahan lainnya. Sebut saja Garage Attack yang kini banyak bermunculan di Kota Bandung dan sering berulang.
Tempat-tempat tersebut antara lain Localima di Jalan Dipati Ukur, Kuldesak Villa Bandung di Jalan Cipedes Tengah, De.U Coffee Bandung di Jalan Dipati Ukur dan masih banyak tempat lainnya. Ada juga tempat parkir Ngantor yang banyak dikunjungi oleh berbagai perusahaan.
“Sejujurnya, kami tidak memahaminya sejak awal. Karena ada kemauan, akhirnya bisa. Peralatan yang digunakan tidak rumit sehingga mudah dimodifikasi seperti dumbbell, band, ban dan masih banyak lagi alat lainnya,” ujarnya.
Dengan adanya bootcamp circuit, Indri mengaku semakin memudahkan dirinya untuk berolahraga kapan pun ada waktu. Ia pun berharap keberadaannya dapat menginspirasi masyarakat untuk mulai berolahraga dan rutin berolahraga.
“Banyak ibu yang datang bahkan awalnya tidak bisa melakukan squat, sampai ketagihan saat mulai dan konsisten hingga sekarang,” katanya.
Indri mengatakan, bisnis lapangan olahraga yang muncul dengan ide-ide baru dan inovatif, khususnya di daerah epidemi, memiliki potensi besar. Pandemi Covid-19 telah mengajarkan masyarakat untuk bekerja keras dan menjaga kesehatan. Tingginya tingkat media sosial juga menyebabkan munculnya sistem permainan.
“Tentu ada juga peserta yang berusia 63 tahun yang ikut, jadi siapa saja bisa ikut,” ujarnya. Wanita kelahiran 15 Agustus 1978 ini percaya bahwa olahraga dapat membantunya melewati setiap hari dengan cara yang lebih sehat dan bahagia.
Indri menyadari bahwa setiap orang akan bertambah tua setiap harinya, yang akan berujung pada penurunan pekerjaan. Bagi wanita, proses ini berlangsung antara usia 40 hingga 50 tahun.
Hal ini dapat menyebabkan hormon reproduksi berhenti dengan menandakan bahwa haid berakhir dengan sendirinya. Selain itu, juga bisa membuat wanita kurang aktif.
Dengan begitu, Indri menyadari bahwa penting untuk terus berolahraga di gym agar tubuh tetap sehat. Ia percaya bahwa seseorang yang berolahraga secara teratur dapat mengurangi gejala atau efek penuaan. Ini penting untuk mendapatkan kembali kendali atas tubuh dan mengurangi stres.